Caraways: Defenisi Konsep Pemasaran dan Penjelasannya
Caraways - Defenisi Konsep Pemasaran dan Penjelasannya. Defenis konsep pemasaran yang dipaparkan kali ini dalam beberapa segi yang diambila dari jurrnal dan pendapat para pakar pemasaran. Defenisi Konsep Pemasaran ini nantinya bisa diterapkan dalam lingkungan perusahaan atau pun bisnis pada umumnya. Adapun mengenai defenisi konsep pemasaran yang akan dijelaskan kali ini ditampilkan dalam bentuk pembahasan sub bab dan kumpulan pendapat pakarnya.
Scrool kebawah untuk melihat semua konsep pemasaran di bawah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Demikian seputar defenisi konsep pemasaran dan penjelasannya yang bisa kami bagi. silahkan berkomentar soal definisi konsep pemasaran di bawah.
Baca juga :
Scrool kebawah untuk melihat semua konsep pemasaran di bawah
BAB I
PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN 
DAN MANAJEMEN PEMASARAN
A. Pengertian Pemasaran 
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip  Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan  untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip  Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan  managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka  butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik  produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran  adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk  merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-  barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta  tujuan perusahaan. 
d. Menurut  W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang  ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan  mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli  maupun pembeli potensial.
B. Konsep Pemasaran 
Konsep-konsep  inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi,  utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar,  pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan  dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan  kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas  yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam.  Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang  didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
C. Manajemen Pemasaran
Manajemen  pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut  Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan,  implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk  menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan  dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan  manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian  (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan. 
Jadi  dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis,  perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk  menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan  dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan  organisasi.
Kesimpulan :
Dari  uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah  sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi  pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan  terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk  mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat  tercapai.
BAB II
MACAM-MACAM KONSEP PEMASARAN
I. Konsep Pemasaran
Konsep  pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi  terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta  memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien  dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan  segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang  sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam  pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan  kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep  produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan  konsep pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep  produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia  dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi  dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi  dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi  barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk  yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka. 
2. Konsep produk
Konsep  produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan  mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini  adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai  produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep  penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja,  organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep  pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi  terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta  memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien  dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep  pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan  kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan  kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien  daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan  kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada  konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua  faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen  strategis yang mantap.  tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
BAB III
SISTEM PEMASARAN
A. Pengertian Sistem Pemasaran
Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi  dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang  melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor  lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta  mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.. 
Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup :
1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.
3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).
5. Kendala lingkungan (environmental constraints). 
Sistem  pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling  berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur  dalam sebuah sistem pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada pada  sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu  dipertemukan secara tepat.
B. Macam – Macam Sistem Pemasaran
a. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal 
Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan. 
Tujuan :
§ Mengendalikan perilaku saluran 
§ Mencegah perselisihan antara anggota saluran 
b. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal 
Pada  sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang  bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
C. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran 
a. Lingkungan makro ekstern.
Lingkungan makro tersebut ialah:
a. Demografi (kependudukan).
b. Kondisi ekonomi.
c. Teknologi.
d. Kekuatan sosial dan budaya.
e. Kekuatan politik dan legal.
f. Persaingan.
b. Lingkungan mikro eksternal
a. Pasar (market)
b. Pemasok
c. Pialang (marketing intermediaries) 
c. Lingkungan Non- – Pemasaran Intern
Kekuatan  non – pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian  penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest)  dalam organisasi dan dikendalikan oleh manajemen.
BAB IV
STRATEGI PEMASARAN
A. Pengertian Strategi Pemasaran 
Strategi  pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya  pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan  keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam  strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya  perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :
1. Daur hidup produk
 Strategi  harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap  perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
 Strategi  pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan,  apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian  kecil dari pasar.
3. Situasi ekonomi
Strategi  pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan  kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
B. Macam-Macam Strategi Pemasaran
macam strategi pemasaran diantaranya: 
1. Strategi kebutuhan primer
Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu:
1. Menambah jumlah pemakai dan
2. Meningkatkan jumlah pembeli.
2. Strategi Kebutuhan Selektif
Yaitu dengan cara : 
a. Mempertahankan pelanggan misalnya:
1. Memelihara kepuasan pelanggan;
2. Menyederhanakan proses pembelian;
3. Mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merk;
b. Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier)
1. Mengambil posisi berhadapan (head – to heas positioning)
2. Mengambil posisi berbeda (differentiated positin)
Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.
2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.
3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.
4. Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru.
C. Segmentasi Pasar 
Segmentasi  pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok  pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau  perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran  pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa  diartikan segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian dan  menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara  pembeli di pasar.
1. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:
1. Dasar – dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
a. Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim.
b. Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll
c. Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
d. Variabel  perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai,  tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
2. Dasar – dasar segmentasi pada pasar industri
a. Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan banyaknya langganan.
b. Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan.
2. Syarat segmentasi Pasar
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :
a. Dapat diukur
b.Dapat dicapai
c. Cukup besar atau cukup menguntungkan
d.Dapat dibedakan
e. Dapat dilaksanakan
3. Tingkat Segmentasi Pasar
Karena  pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli,  berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar  dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.
a. Pemasaran massal
Pemasaran  massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi  massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh  konsumen.
b. Pemasaran segmen
Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian. 
c. Pemasaran ceruk
Pemasaran  ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-segmen.  Suatu ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit. 
d. Pemasaran mikro
Praktek  penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa  individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah  pemasaran lokal dan pemasaran individu.
4. Manfaat Segmentasi Pasar
Sedangakan manfaat dari segmentasi pasar adalah:
a. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan- kesempatan pemasaran.
b. Penjual  atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon  pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya  secara lebih tepat pada berbagai segmen.
c. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya
D. Menentukan Pasar Sasaran
Langkah-langkah dalam menetukan pasar sasaran yaitu : 
1. Langkah pertama
Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada
2. Langkah kedua
Mencatat hasil penjualan tahun lalu dan memperkirakan untuk tahun yang akan datang.
BAB V
PERILAKU KONSUMEN
A. Pengertian Perilaku Konsumen 
Perilaku  konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian  penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang  mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman  dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.
B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor  budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku  konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori  keinginan dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap  kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok  orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan  situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan,  agama, ras, dan daerah gegrafis.
c.  Kelas sosial : hampir  setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial.  Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen  dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai,  kepentingan dan perilaku yang sama.
Perilaku  konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti  kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini  keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting  dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh  karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan,  situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain  dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga  dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi  motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta sikap. 
C. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli 
a. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru
Sebuah  produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh  pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama  ada, disini konsumen dapat membuat keputusan untuk menerima /  mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui  seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi  final.
Tahap-tahap proses adopsi:
1. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi mengenainya.
2. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai produk baru.
3. Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk akal atau tidak untuk dikonsumsi.
4. Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut. 
5. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru tersebut.
b. Tipe-Tipe Perilaku Membeli
 Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu :
 a. Perilaku pembelian yang kompleks 
 Disini  konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya,  harga produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi.  Perilaku konsumen melalui proses tiga langkah, yaitu: pertama,  mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua, membangun sikap,  dan ketiga melakukan pilihan.
 b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
 Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan, diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang lebih cocok.
- Perilaku pembelian karena kebiasaan
 
Disini  konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada  perbedaan nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah
- Perilaku pembelian yang mencari keragaman
 
Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan merek.
c. Tahap-Tahap Proses Membeli
Tahap-tahap dalam proses membeli mwliputi :
a. Pengenalan kebutuhan/masalah
 Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang dibutuhkan, apa yang menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada konsumen agar lebih tertarik. 
 b. Pencarian informasi
 Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :
1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.
2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan pemajangan.
3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.
4. Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan mempergunakan produk.
 c. Pencarian alternatif
 Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :
- Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.
 - Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-ciri produk.
 - Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol
 - Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari
 - Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang.
 
 d. Keputusan membeli
 Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk
  membeli, yaitu :
- Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
 - Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga pendapatan
 
Defenisi Konsep Pemasaran
- Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
 - Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
 - Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
 
Demikian seputar defenisi konsep pemasaran dan penjelasannya yang bisa kami bagi. silahkan berkomentar soal definisi konsep pemasaran di bawah.
Baca juga :
Caraways: Defenisi Konsep Diri Dari Berbagai Pakar
Caraways - Defenisi Konsep Diri Dari Berbagai Pakar. Defenisi konsep diri pada dasarnya memiliki banyak defenisi, tergantung dari cara pandang apa para pakar melihatnya. Akan tetapi definis konsep diri sebenarnya titiknya berada pada bagaiman pemahaman seseorang terhadap dirinya dalam segala aspek. Dari anda ragu mengenai defenisi konsep diri dari saya lebih baik kita simak beberapa defenisi konsep diri dari berbagai pakar berikut ini.
Defenisi konsep diri dari William D. brooks sebenarnya telah dibenarkan oleh salah seorang pakar lokal yaitu Jalaluddin Rakhmad dengan mengutipnya dalam sebuah argumentasinya, yaitu “Konsep diri merupakan persepsi individu terhadap dirinya sendiri yang bersifat psikis dan sosial sebagai hasil interaksi dengan orang lain.” Ya, betul sekali bahwa Konsep diri seseorang adalah merupakan penerimaan dirinya sendiri baik kelemahan maupun keunggulan yang dimiliki, baik secara fisik maupun mental serta pemahamannya terhadap pergaulan di tengah-tengah masyarakat dimana seorang individu itu berada dan berfungsi sebagai makhluk sosial.
Adapun menurut Keliat bahwa konsep diri merupakan dasar perilaku dari individu. Individu dengan konsep diri yang positif dapat berlaku lebih efektif terlihat dalam kemampuan intelektual, hubungan dengan orang lain dan penguasaan terhadap lingkungan”. (Keliat; 1992:3). Pada pengertian ini lebih melihat pada prilaku seseorang pada dirinya dan lingkungannya.
Konsep diri dapat didefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang terhadap dirinya. Seseorang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika ia meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan kehilangan daya tarik terhadap hidup.
Orang dengan konsep diri negatif akan cenderung bersikap pesimistik terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya. Ia tidak melihat tantangan sebagai kesempatan, namun lebih sebagai halangan. Orang dengan konsep diri negatif, akan mudah menyerah sebelum berperang dan jika gagal, akan ada dua pihak yang disalahkan, entah itu menyalahkan diri sendiri (secara negatif) atau menyalahkan orang lain. Sebaliknya seseorang dengan konsep diri yang positif akan terlihat lebih optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang dialaminya. Kegagalan bukan dipandang sebagai kematian, namun lebih menjadikannya sebagai penemuan dan pelajaran berharga untuk melangkah ke depan. Orang dengan konsep diri yang positif akan mampu menghargai dirinya dan melihat hal-hal yang positif yang dapat dilakukan demi keberhasilan di masa yang akan datang.
Agus Sujudi menggambarkan bahwa seseorang yang memiliki konsep diri positif akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Dengan demikian konsep diri ini dapat dipelajari dan dikembangkan” (Agus Sujudi, dan kawan-kawan; 1997: 12).
Salbiah berpendapat Konsep diri sangat erat kaitannya dengan diri individu. Kehidupan yang sehat, baik fisik maupun psikologi salah satunya di dukung oleh konsep diri yang baik dan stabil. Konsep diri adalah hal-hal yang berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang dirinya. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan individu dalam membina hubungan interpersonal.
Meski konsep diri tidak langsung ada, begitu individu di lahirkan, tetapi secara bertahap seiring dengan tingkat pertumbuhan dan perkembanga individu, konsep diri akan terbentuk karena pengaruh lingkungannya . selain itu konsep diri juga akan dipelajari oleh individu melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain termasuk berbagai stressor yang dilalui individu tersebut. Hal ini akan membentuk persepsi individu terhadap dirinya sendiri dan penilaian persepsinya terhadap pengalaman akan situasi tertentu . Gambaran penilaian tentang konsep diri dapat diketahui melalui rentang respon dari adaptif sampai dengan non adaptif. Konsep diri itu sendiri terdiri dari beberapa bagian, yaitu : gambaran diri (body Image), ideal diri, harga diri, peran dan identitas.
Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang
Baca juga :
Defenisi Konsep Diri dari William D. Brooks
Defenisi konsep diri dari William D. brooks sebenarnya telah dibenarkan oleh salah seorang pakar lokal yaitu Jalaluddin Rakhmad dengan mengutipnya dalam sebuah argumentasinya, yaitu “Konsep diri merupakan persepsi individu terhadap dirinya sendiri yang bersifat psikis dan sosial sebagai hasil interaksi dengan orang lain.” Ya, betul sekali bahwa Konsep diri seseorang adalah merupakan penerimaan dirinya sendiri baik kelemahan maupun keunggulan yang dimiliki, baik secara fisik maupun mental serta pemahamannya terhadap pergaulan di tengah-tengah masyarakat dimana seorang individu itu berada dan berfungsi sebagai makhluk sosial.
Defenisi Konsep Diri dari Keliat
Adapun menurut Keliat bahwa konsep diri merupakan dasar perilaku dari individu. Individu dengan konsep diri yang positif dapat berlaku lebih efektif terlihat dalam kemampuan intelektual, hubungan dengan orang lain dan penguasaan terhadap lingkungan”. (Keliat; 1992:3). Pada pengertian ini lebih melihat pada prilaku seseorang pada dirinya dan lingkungannya.
Defenisi Konsep Diri menurut Jacinta
Konsep diri dapat didefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang terhadap dirinya. Seseorang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika ia meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan kehilangan daya tarik terhadap hidup.
Orang dengan konsep diri negatif akan cenderung bersikap pesimistik terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya. Ia tidak melihat tantangan sebagai kesempatan, namun lebih sebagai halangan. Orang dengan konsep diri negatif, akan mudah menyerah sebelum berperang dan jika gagal, akan ada dua pihak yang disalahkan, entah itu menyalahkan diri sendiri (secara negatif) atau menyalahkan orang lain. Sebaliknya seseorang dengan konsep diri yang positif akan terlihat lebih optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang dialaminya. Kegagalan bukan dipandang sebagai kematian, namun lebih menjadikannya sebagai penemuan dan pelajaran berharga untuk melangkah ke depan. Orang dengan konsep diri yang positif akan mampu menghargai dirinya dan melihat hal-hal yang positif yang dapat dilakukan demi keberhasilan di masa yang akan datang.
Defenisi Konsep Diri dari Agus Sujudi 
Agus Sujudi menggambarkan bahwa seseorang yang memiliki konsep diri positif akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Dengan demikian konsep diri ini dapat dipelajari dan dikembangkan” (Agus Sujudi, dan kawan-kawan; 1997: 12).
Defenisi Konsep Diri dari Salbiah
Salbiah berpendapat Konsep diri sangat erat kaitannya dengan diri individu. Kehidupan yang sehat, baik fisik maupun psikologi salah satunya di dukung oleh konsep diri yang baik dan stabil. Konsep diri adalah hal-hal yang berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang dirinya. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan individu dalam membina hubungan interpersonal.
Meski konsep diri tidak langsung ada, begitu individu di lahirkan, tetapi secara bertahap seiring dengan tingkat pertumbuhan dan perkembanga individu, konsep diri akan terbentuk karena pengaruh lingkungannya . selain itu konsep diri juga akan dipelajari oleh individu melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain termasuk berbagai stressor yang dilalui individu tersebut. Hal ini akan membentuk persepsi individu terhadap dirinya sendiri dan penilaian persepsinya terhadap pengalaman akan situasi tertentu . Gambaran penilaian tentang konsep diri dapat diketahui melalui rentang respon dari adaptif sampai dengan non adaptif. Konsep diri itu sendiri terdiri dari beberapa bagian, yaitu : gambaran diri (body Image), ideal diri, harga diri, peran dan identitas.
Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang
Baca juga :
- Soal Latihan UN SMP Terbaru
 - Soal Latihan Fisika UN SMP
 - Defenisi Konsep Secara Umum
 - Defenisi Konsep Diri
 - Defenisi Konsep Pemasaran
 
Caraways: Defenisi Konsep Secara Umum
Caraways - Defenisi Konsep Secara Umum. Banyak pengetian atau defenisi konsep yang bisa kita gali dari berbagai sumber, mulai dari defenisi konsep yang terdapat dalam kamus besar Bahasa Indonesia, defenisi konsep menurut wikipedia, serta defenisi konsep berdasarkan pendapat para pakar. Nah, mari kita lihat satu per satu defenisi konsep yang dari masing-masing sumber tersebut :
me·ngon·sep v membuat konsep (rancangan);
pe·ngon·sep n penyusun konsep (rancangan);
pe·ngon·sep·an n proses, cara, perbuatan mengonsep
Defenisi Konsep menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Dalam kamus bahasa indoensia, defenisi konsep diberikan 3 alternatif tergantung penggunaan katanya dalam kalimat, yaitu 1. Rancangan atau buram surat dsb; 2 Ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkrit: satu istilah dapat mengandung dua -- yg berbeda; 3 Ling gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa,  yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain . Atau dengan imbuhan kata dasar konsep :
me·ngon·sep v membuat konsep (rancangan);
pe·ngon·sep n penyusun konsep (rancangan);
pe·ngon·sep·an n proses, cara, perbuatan mengonsep
Defenisi Konsep menurut Wikipedia
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia dijelaskan defenisi konsep bahwa Konsep merupakan abstrak,  entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas  dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Pengertian Konsep itu sendiri  adalah universal dimana mereka bisa diterapkan secara merata untuk  setiap extensinya. Konsep juag dapat diartikan pembawa arti. 
Defenisi Konsep menurut para Pakar
Menurut Woodruf soal defenisi konsep adalah suatu gagasan atau ide yang  relatif sempurna dan mempunyai makna, suatu pengertian tentang suatu objek,  produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian  terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah  melakukan persepsi terhadap objek/benda). Pada tingkat konkrit, konsep  merupakan suatu gambaran mental dari beberapa objek atau kejadian yang  sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep merupakan  sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan  objek atau kejadian tertentu.
Soedjadi mendefinisikan konsep adalah ide abstrak yang digunakan untuk  menagadakan klasifikasi atau penggolongan yang apad umumnya dinyatakan  dengan suatu istilah atau rangakaian kata. 
Demikianlah pembahasan defenis konsep yang bisa kami berikan untuk anda. Silahkan berikan komentar mengenai defenisi konsep yang anda ketahui.
Baca juga:
Baca juga:
Kategori
Diberdayakan oleh Blogger.


